Syekh Al-Faqih Abu Muhammad Abdullah ibn Muqayyad
Seorang Ahli Fiqh
Oleh : Departemen Komunikasi dan Informasi
Dalam kitab al-Ibriz, Syekh Ibnu al-Mubarak pernah menyebutkan kisah ini dari gurunya, yakni Syekh Abdul Aziz al-Dibagh. Syekh Abdul 'Aziz menuturkan bahwa Syekh Ali ibn 'Atiq berkata:
Pada suatu ketika, aku pernah melihat Syekh al-Faqih Abu Muhammad Abdullah ibn Muqayyad. Ia seorang ahli fiqih yang sangat alim. Pada suatu hari, ia pernah kehujanan di tempat yang berlumpur. Tiba-tiba, ia melihat seekor anjing yang juga berjalan di jalan yang akan dilewatinya. Ia lalu bersandar pada dinding dan memberikan jalan kepada sang anjing. Ia berdiri dan menunggu sang anjing lewat. Setelah sang anjing melintas, baru ia melanjutkan perjalanannya.
Sebagaimana yang kuperhatikan, begitu sang anjing mendekat, Syekh Abû Muhammad memberikan jalan kepada sang anjing tersebut. Tak hanya itu, ia bahkan turun ke tempat yang lebih rendah dan membiarkan anjing itu berjalan di atasnya. Setelah sang anjing berlalu, aku menghampiri Syekh Abu Muhammad dan mendapatinya seperti rumput yang ada di bawah. Aku bertanya, "Wahai Tuan, aku melihatmu berbuat sesuatu yang dianggap tak lazim. Bagaimana bisa engkau menceburkan diri ke tanah dan membiarkan anjing berjalan di tempat yang bersih?"
Syekh Abu Muhammad menjawab, "Setelah memberi sang anjing sebuah jalan di bawahku, dalam hati aku berkata, 'Pada awalnya, aku merasa lebih tinggi dari anjing itu. Karenanya, aku menjadikan diriku lebih tinggi darinya. Padahal, demi Allah, ia lebih tinggi dan lebih mulia dariku. Sehingga aku benar-benar telah bermaksiat kepada Allah. Aku ini makhluk yang banyak dosa, sedangkan anjing tidak. Karenanya, aku turun dari tempatku dan membiarkannya berjalan di atasnya. Aku benar-benar takut terhadap murka Allah kecuali Dia mengampuniku. Sungguh aku telah meninggikan diriku di hadapan makhluk yang lebih baik dariku sendiri."